Hukum Bacaan Idgham Bighunnah dan Contohnya! – Al-Quran, sebagai kitab suci dalam agama Islam, memiliki aturan dan tata cara bacaan yang sangat khas. Salah satu aspek penting dalam bacaan Al-Quran adalah idgham bighunnah. Idgham bighunnah adalah salah satu dari beberapa hukum tajwid yang berkaitan dengan cara menggabungkan atau menyambungkan dua huruf yang berbeda dalam bacaan Al-Quran.
Hukum ini melibatkan nun sukun dan tanwin serta memiliki peranan penting dalam melafalkan ayat-ayat Al-Quran dengan benar dan tepat. Dalam artikel ini, kita akan memahami lebih dalam tentang hukum bacaan idgham bighunnah, contoh-contohnya, dan pentingnya memahami aturan ini dalam membaca Al-Quran.

Hukum Bacaan Idgham Bighunnah
Idgham bighunnah adalah salah satu dari lima hukum bacaan dalam tajwid. Secara harfiah, idgham bighunnah berarti “menyambungkan dengan lunak”. Hukum ini terjadi ketika dua huruf berbeda bertemu dalam satu kata, dan huruf kedua adalah salah satu dari huruf Nun Sukun (نْ) atau Tanwin (ـًا, ـٍا, ـٌا). Dalam idgham bighunnah, huruf Nun Sukun atau Tanwin berubah menjadi bunyi “ng” yang lunak dan lembut seperti dalam kata “kuning”.
Idgham bighunnah terbagi menjadi dua jenis, yaitu idgham bighunnah mutamatsilain dan idgham bighunnah mukhaffafain. Idgham bighunnah mutamatsilain terjadi ketika dua huruf bacaan berbeda bertemu dalam satu kata, dan huruf kedua adalah Nun Sukun atau Tanwin. Contohnya adalah ketika kata “منهم” dibaca menjadi “mimmanhum”.
Sementara itu, idgham bighunnah mukhaffafain terjadi ketika dua huruf bacaan berbeda bertemu dalam satu kata, dan huruf kedua adalah Nun Sukun atau Tanwin yang berada di tengah kata dan diikuti oleh salah satu dari huruf Nun atau Mim. Contohnya adalah ketika kata “من عنده” dibaca menjadi “mim’an ‘indahu”.
Contoh Bacaan Idgham Bighunnah dalam Al-Quran
Idgham bighunnah adalah salah satu hukum tajwid yang sering ditemukan dalam Al-Quran. Dalam beberapa surat dan ayat, kita dapat menemukan contoh-contoh bacaan idgham bighunnah yang penting untuk dipahami. Berikut adalah beberapa contoh bacaan idgham bighunnah dalam Al-Quran:
1. Surah Al-Baqarah (2:62)
فَإِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَىٰ وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Dalam ayat ini, kita dapat melihat idgham bighunnah terjadi pada kata “النَّصَارَىٰ” dan “الصَّابِئِينَ”. Huruf Nun Sukun pada kata tersebut bergabung dengan huruf “س” sehingga menghasilkan bunyi “ns” seperti dalam kata “naseerah” dan “saaqii’in”.
2. Surah Al-Hujurat (49:7)
وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِّنَ الْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَـٰكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَـٰئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ
Dalam ayat ini, terdapat idgham bighunnah pada kata “الْكُفْرَ” dan “الْعِصْيَانَ”. Huruf Nun Sukun pada kata tersebut berubah menjadi bunyi “nk” seperti dalam kata “alkufra” dan “al’isyaaana”.
3. Surah Adz-Dzariyat (51:24-25)
أَفَلَمْ يَنظُرُوا إِلَى السَّمَاءِ فَوْقَهُمْ كَيْفَ بَنَيْنَاهَا وَزَيَّنَّاهَا وَمَا لَهَا مِن فُرُوجٍ. وَالْأَرْضَ مَدَدْنَاهَا وَأَلْقَيْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنبَتْنَا فِيهَا مِن كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ
Dalam ayat ini, idgham bighunnah terjadi pada kata “لَهَا مِن فُرُوجٍ”. Huruf Nun Sukun pada kata tersebut bergabung dengan huruf “م” sehingga menghasilkan bunyi “mf” seperti dalam kata “lahaamin” yang artinya “dengan buah-buahan”.
Yang tidak dibaca Idgham Bighunnah dalam Al-Quran
Meskipun idgham bighunnah sering terjadi dalam bacaan Al-Quran, ada juga beberapa kata dan situasi di mana idgham bighunnah tidak dibaca. Salah satunya adalah ketika huruf Nun Sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu dari huruf Ba (ب), Jim (ج), Dal (د), Tha (ط), dan Qaf (ق). Dalam situasi ini, huruf Nun Sukun atau Tanwin tidak diikuti oleh bunyi “ng” melainkan dibaca dengan jelas dan berbeda dari hukum idgham bighunnah.
Penutup
Hukum bacaan idgham bighunnah adalah salah satu dari lima hukum tajwid dalam Al-Quran yang berkaitan dengan cara menggabungkan atau menyambungkan dua huruf yang berbeda dalam satu kata. Hukum ini melibatkan huruf Nun Sukun atau Tanwin yang berubah menjadi bunyi “ng” yang lunak dan lembut.
Idgham bighunnah penting untuk dipahami dan diterapkan dengan baik agar pembacaan Al-Quran menjadi benar dan tepat. Dalam Al-Quran, kita dapat menemukan banyak contoh-contoh bacaan idgham bighunnah yang harus dipelajari dan diamalkan. Dengan memahami aturan ini, kita dapat memperdalam pengetahuan tentang tajwid dan meningkatkan kualitas pembacaan Al-Quran kita.